Awalnya, Lusia melakukan tugasnya sebagai pembantu rumah tangga dengan sangat baik. Sikapnya yang lembut dan sopan, membuat anak Magdalena semakin dekat dan akrab. Melihat itu, Magdalena juga tak pernah khawatir saat meninggalkan si kecil bersama Lusia di rumah. Maklum, untuk mengurus seorang anak, Lusia memang sudah terlatih. Karena saat itu, Lusia berstatus seorang janda satu anak. Hal itu pula yang membuat pasangan Romario dan Magdalena merasa iba. “Memang saya cari yang muda. Biar enak ngurus anak. Yang muda itu sregep. Pembantu saya itu sudah tiga tahun ikut saya,” kata Magdalena yang ditemui wartawan di Pengadilan Agama Surabaya.
Namun lama kelamaan, bibit perpecahan rumah tangga Magdalena dan suaminya, Roamario, mulai bertebaran. Romario semakin dekat dengan Lusia. Maklum saja, selain bertutur kata yang sopan, Lusia juga memiliki wajah cantik dan bentuk tubuh yang lumayan menarik. Perhatian besar terhadap Lusia yang diberikan Romario, lama kelamamaan menjadi tidak lajim. Karena saking baiknya, Romario rela mengantar Lusia untuk pulang kampung. “Baiknya itu, kalau pulang ke Magetan, juga langsung diantar. Kan suami juga sering dinas luar kota, jadi lumayan sering dia (Lusia, Red) nebeng,” kata Magdalena.
Tapi ternyata hal tersebut hanya kedok belaka. Romario hanya mengaku-ngaku sedang ada tugas di luar kota. Itu dilakukan agar dia bisa berduaan dengan Lusia. Romario ternyata selalu mampir ke penginapan untuk tidur bareng hingga mandi bareng dengan Lusia. Ya, kecantikan Lusia ternyata menarik hasrat Romario. Sementara Lusia, yang mendapat perhatian lebih hingga uang gaji yang lebih, merasa senang saja dan membalas perhatian sang majikan dengan kelembutannya. (***)